Sakit Kepala Penyakit Serius?

Hidup Sehat

Tuesday, 17 December 2019

Sakit kepala merupakan kondisi umum yang bisa terjadi dan menyerang siapa saja. Biasanya sakit kepala akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa saat. Namun, apakah sakit kepala bisa membahayakan kesehatan dan menjadi masalah serius dalam jangka panjang?

 

Sering sakit kepala merupakan kondisi yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. Gejala sakit kepala seperti nyeri di kepala yang dapat menyebar ke wajah, leher, dan bahu. Terkadang, sakit kepala menyebabkan penglihatan menjadi buram serta lebih sensitif terhadap cahaya dan suara. Berdasarkan penyebabnya, sakit kepala dikelompokkan menjadi dua, yakni kronis primer dan kronis non-primer.

 

Sakit kepala kronis primer merupakan sakit kepala murni tanpa adanya penyakit pemicu. Berbeda halnya dengan sakit kepala kronis non-primer yang disebabkan adanya pemicu penyakit lain. Sakit kepala kronis non-primer memiliki beberapa penyebab seperti infeksi, peradangan, atau gangguan pembuluh darah otak, tumor otak, cedera, dan gangguan tekanan pada otak lainnya. Berikut jenis sakit kepala yang berbahaya disertai dengan tanda-tanda:

1. Sakit kepala tegang kronis

Terjadi pada dua sisi kepala dengan intensitas ringan hingga menengah. Kondisi ini dapat mempengaruhi aktivitas fisik dan mengalami peningkatan sensitivitas di kepala ketika disentuh.

2. Sakit kepala baru timbul dan terjadi terus-menerus

Biasa muncul secara mendadak dan gejala yang ditimbulkan yaitu kepala terasa tertekan atau mengencang. Rasa sakitnya mulai dari ringan hingga menengah tanpa dipengaruhi oleh aktivitas tertentu. Bahwasanya pada serangan pertama terjadi selama 3 hari berturut-turut.

3. Sakit kepala berulang (Rebound Headaches)

Akibat dari penggunaan obat pereda nyeri secara berlebihan. Penggunaan obat pereda nyeri dalam jangka waktu lama dan dihentikan secara tiba-tiba akan menimbulkan sakit kepala rebound.

4. Hemicrania continua

Ditandai dengan sakit kepala di salah satu sisi kepala dengan intensitas naik turun dan secara terus menerus, mirip seperti migrain. Kondisi ini disertai gejala mata berair atau merah, hidung tersumbat atau berair, menurunnya kelopak mata atau pembesaran pupil mata, dan merasa lelah.

5. Migrain kronis

Bahwasanya pernah mengalami migrain sebelumnya yang dapat dikenali gejalanya berupa sakit kepala sebelah atau dua sisi, sensasi berdenyut, dan merasakan sakit menengah sampai luar biasa. Kondisi ini disertai dengan mual, muntah, sensitif terhadap suara dan cahaya. Sakit kepala sebelah dikatakan serius bila berlangsung 4 jam sampai 3 hari dengan disertai 2-5 kali serangan yang bisa menghambat aktivitas sehari-hari.

 

Tanpa disadari, sering mengalami sakit kepala disebabkan oleh kebiasaan sehari-hari. Berikut beberapa faktor penyebab sakit kepala:

1. Kurang tidur

Ikuti pola tidur seimbang seperti tidur dan bangun pada waktu sama setiap hari (termasuk akhir pekan), dan disarankan untuk menghindari kebiasaan begadang. Kondisi tidur membuat tubuh dan otak melakukan recovery setelah beraktivitas seharian. Di bagian otak ada neuron atau sel saraf di korteks serebrum yang akan dipulihkan kembali dengan sendirinya saat tidur.

2. Stres

Faktanya, sakit kepala terjadi setelah masa stres berakhir. Hormon yang tengah aktif untuk melawan stres tiba-tiba turun dan memicu saluran darah membesar dan bereaksi timbulnya sakit kepala. Stres juga menyebabkan ketegangan di area leher, bahu, dan otot kepala.

3. Dehidrasi

Kekurangan cairan dapat menyebabkan sering mengalami sakit kepala. Tubuh manusia kurang lebih terdiri dari 70% cairan yang berperan penting untuk melancarkan sirkulasi darah metabolisme tubuh. Kekurangan cairan menyebabkan sirkulasi dalam tubuh terganggu sehingga peredaran nutrisi dan oksigen ke otak menjadi terhambat.

 

Memang benar, obat sakit kepala dapat dengan segera menyembuhkan pusing secara cepat. Namun, terlalu sering mengonsumsi obat sakit kepala akan membuat tubuh ketergantungan mengonsumsinya. Sebaiknya kurangilah konsumsi obat dan sembuhkan sakit kepala dengan cara-cara sederhana dan alami:

1. Beristirahat di ruangan gelap dan sunyi

Dapat membantu meredakan sakit kepala karena di kegelapan otot-otot tegang menjadi rileks dengan sendirinya. Selain itu, bisa juga dengan menikmati suasana sambil mendengarkan musik tenang (meditasi).

2. Memijat pelipis dan peregangan kecil

Sakit kepala akan membuat pekerjaan menjadi tidak fokus. Luangkan waktu beberapa menit untuk memijat area pelipis dan melakukan peregangan kecil (leher dan tangan) agar otot-otot rileks dan dapat bekerja kembali dengan tenang.

3. Mengompres kepala dengan air hangat atau es batu

Cara paling efektif untuk merilekskan area bahu, leher sehingga dapat meredakan sakit kepala dengan menggunakan kompres air hangat. Namun bila sakit kepala berdenyut, lebih cocok menggunakan kompresan es batu yang dibalut dengan handuk dan ditempelkan di dahi dan pelipis.

4. Makan kentang rebus

Kalium merupakan pereda nyeri secara alami, termasuk sakit kepala. Kekurangan kalium dapat menyebabkan sakit kepala atau keluhan lainnya. kentang merupakan sumber kalium tinggi, dengan merebus dan memakannya maka sakit kepala menjadi reda.

 

Itu beberapa cara sederhana dan alami dalam menangani sakit kepala. Jangan terus menerus minum obat karena mengandung bahan kimia yang bila dikonsumsi berlebihan akan memberikan efek samping negatif nantinya. (lasd)


Share
Copy Link