Sakit kepala merupakan kondisi umum
yang bisa terjadi dan menyerang siapa saja. Biasanya sakit kepala akan hilang
dengan sendirinya setelah beberapa saat. Namun, apakah sakit kepala bisa
membahayakan kesehatan dan menjadi masalah serius dalam jangka panjang?
Sering sakit kepala merupakan kondisi yang dapat menimbulkan
rasa tidak nyaman. Gejala sakit kepala seperti nyeri di kepala yang dapat
menyebar ke wajah, leher, dan bahu. Terkadang, sakit kepala menyebabkan
penglihatan menjadi buram serta lebih sensitif terhadap cahaya dan suara.
Berdasarkan penyebabnya, sakit kepala dikelompokkan menjadi dua, yakni kronis
primer dan kronis non-primer.
Sakit kepala kronis primer merupakan sakit kepala murni tanpa adanya penyakit pemicu. Berbeda halnya dengan sakit kepala kronis non-primer yang disebabkan adanya pemicu penyakit lain. Sakit kepala kronis non-primer memiliki beberapa penyebab seperti infeksi, peradangan, atau gangguan pembuluh darah otak, tumor otak, cedera, dan gangguan tekanan pada otak lainnya. Berikut jenis sakit kepala yang berbahaya disertai dengan tanda-tanda:
1. Sakit kepala tegang kronis
Terjadi pada dua sisi kepala dengan
intensitas ringan hingga menengah. Kondisi ini dapat mempengaruhi aktivitas
fisik dan mengalami peningkatan sensitivitas di kepala ketika disentuh.
2. Sakit kepala baru timbul dan terjadi terus-menerus
Biasa muncul secara mendadak dan gejala
yang ditimbulkan yaitu kepala terasa tertekan atau mengencang. Rasa sakitnya
mulai dari ringan hingga menengah tanpa dipengaruhi oleh aktivitas tertentu.
Bahwasanya pada serangan pertama terjadi selama 3 hari berturut-turut.
3. Sakit kepala berulang (Rebound Headaches)
Akibat dari penggunaan obat pereda
nyeri secara berlebihan. Penggunaan obat pereda nyeri dalam jangka waktu lama
dan dihentikan secara tiba-tiba akan menimbulkan sakit kepala rebound.
4. Hemicrania continua
Ditandai dengan sakit kepala di salah
satu sisi kepala dengan intensitas naik turun dan secara terus menerus, mirip
seperti migrain. Kondisi ini disertai gejala mata berair atau merah, hidung
tersumbat atau berair, menurunnya kelopak mata atau pembesaran pupil mata, dan
merasa lelah.
5. Migrain kronis
Bahwasanya pernah mengalami migrain
sebelumnya yang dapat dikenali gejalanya berupa sakit kepala sebelah atau dua
sisi, sensasi berdenyut, dan merasakan sakit menengah sampai luar biasa.
Kondisi ini disertai dengan mual, muntah, sensitif terhadap suara dan cahaya. Sakit
kepala sebelah dikatakan serius bila berlangsung 4 jam sampai 3 hari dengan
disertai 2-5 kali serangan yang bisa menghambat aktivitas sehari-hari.
Tanpa disadari, sering mengalami sakit kepala disebabkan
oleh kebiasaan sehari-hari. Berikut beberapa faktor penyebab sakit kepala:
1. Kurang tidur
Ikuti pola tidur seimbang seperti tidur
dan bangun pada waktu sama setiap hari (termasuk akhir pekan), dan disarankan
untuk menghindari kebiasaan begadang. Kondisi tidur membuat tubuh dan otak
melakukan recovery setelah
beraktivitas seharian. Di bagian otak ada neuron atau sel saraf di
korteks serebrum yang akan dipulihkan kembali dengan sendirinya saat tidur.
2. Stres
Faktanya, sakit kepala terjadi setelah
masa stres berakhir. Hormon yang tengah aktif untuk melawan stres tiba-tiba
turun dan memicu saluran darah membesar dan bereaksi timbulnya sakit kepala.
Stres juga menyebabkan ketegangan di area leher, bahu, dan otot kepala.
3. Dehidrasi
Kekurangan cairan dapat menyebabkan
sering mengalami sakit kepala. Tubuh manusia kurang lebih terdiri dari 70%
cairan yang berperan penting untuk melancarkan sirkulasi darah metabolisme
tubuh. Kekurangan cairan menyebabkan sirkulasi dalam tubuh terganggu sehingga
peredaran nutrisi dan oksigen ke otak menjadi terhambat.
Memang benar, obat sakit kepala dapat dengan segera
menyembuhkan pusing secara cepat. Namun, terlalu sering mengonsumsi obat sakit
kepala akan membuat tubuh ketergantungan mengonsumsinya. Sebaiknya kurangilah konsumsi
obat dan sembuhkan sakit kepala dengan cara-cara sederhana dan alami:
1. Beristirahat di ruangan gelap dan sunyi
Dapat membantu meredakan sakit kepala
karena di kegelapan otot-otot tegang menjadi rileks dengan sendirinya. Selain
itu, bisa juga dengan menikmati suasana sambil mendengarkan musik tenang
(meditasi).
2. Memijat pelipis dan peregangan kecil
Sakit kepala akan membuat pekerjaan
menjadi tidak fokus. Luangkan waktu beberapa menit untuk memijat area pelipis
dan melakukan peregangan kecil (leher dan tangan) agar otot-otot rileks dan
dapat bekerja kembali dengan tenang.
3. Mengompres kepala dengan air hangat atau es batu
Cara paling efektif untuk merilekskan
area bahu, leher sehingga dapat meredakan sakit kepala dengan menggunakan
kompres air hangat. Namun bila sakit kepala berdenyut, lebih cocok menggunakan
kompresan es batu yang dibalut dengan handuk dan ditempelkan di dahi dan
pelipis.
4. Makan kentang rebus
Kalium merupakan pereda nyeri secara
alami, termasuk sakit kepala. Kekurangan kalium dapat menyebabkan sakit kepala
atau keluhan lainnya. kentang merupakan sumber kalium tinggi, dengan merebus
dan memakannya maka sakit kepala menjadi reda.
Itu beberapa cara sederhana dan alami dalam menangani sakit
kepala. Jangan terus menerus minum obat karena mengandung bahan kimia yang bila
dikonsumsi berlebihan akan memberikan efek samping negatif nantinya. (lasd)