Tanpa disadari, aktivitas seharian dapat membuat kesehatan kulit menjadi terganggu. Kulit sangat rentan untuk terkontaminasi dengan bakteri, oleh karena itu menjaga kesehatan kulit sangatlah penting.
Kesehatan kulit sekecil apapun dapat mengakibatkan gangguan kesehatan yang lebih serius. Kulit sehat merupakan idaman semua orang, namun perlu diketahui bahwa definisi kulit sehat itu berbeda-beda setiap orangnya. Secara umum, kulit sehat ditandai dengan tekstur yang lembut, lembab sehingga akan menimbulkan tingkat kepercayaan diri yang lebih.
Kulit merupakan organ terbesar pada tubuh manusia yang memiliki lapisan terluar atau epidermis. Epidermis berperan penting dalam melindungi kulit dari faktor perusak di luar tubuh. Lapisan terdalam dari kulit yaitu dermis, mengandung protein kolagen dan elastin yang memberi struktur dan membantu kelenturan kulit sehingga terlihat sehat. Di dalam lapisan epidermis terdapat tiga sel pendukung, seperti:
- Sel keratinocyte yang dapat memproduksi protein keratin menjadi bagian utama dari epidermis
- Sel melanocyte yang memproduksi pigmen kulit atau melanin
- Sel langerhas dapat mencegah benda asing memasuki kulit
Dalam menjaga kesehatan kulit, tidak hanya perlu memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi, melainkan aktivitas sehari-hari yang memengaruhi kulit. Ada beberapa faktor yang memengaruhi kesehatan kulit:
INTERNAL
Perubahan hormon akan turut memengaruhi kondisi kesehatan kulit. Faktor internal membuat kesehatan kulit dapat kehilangan kolagen, elastin, dan penurunan produksi melanin yang tidak bisa dihindari.
Makanan akan memberikan efek langsung pada kesehatan tubuh, termasuk dalam menjaga kondisi kulit. Konsumsi makanan sehat akan menjaga kondisi kesehatan kulit agar tetap alami kelembapannya. Berikut daftar makanan yang sehat untuk kulit:
- Edamame, kaya akan isoflavon dan antioksidan yang berfungsi menangkal radikal bebas dari paparan sinar matahari. Edamame dapat meningkatkan produksi kolagen yang mulai melambat sekitar umur 20 tahunan.
- Pepaya merupakan sumber vitamin C yang baik untuk melindungi sel kulit dari kerusakan yang disebabkan oleh sinar matahari. Selain itu, pepaya dapat memperbaiki DNA kulit yang telah rusak akibat sinar ultraviolet.
- Salmon dan Tuna memiliki kandungan asam lemak omega 3DHA dan EPA yang baik untuk melindungi sel dari kerusakan radikal bebas akibat dari sinar ultraviolet. Salmon dapat mengurangi risiko terkena gejala kanker kulit sebesar 30%.
Stres. Setiap orang pasti pernah mengalami stres dalam kehidupannya sehari-hari. Ketika merasa stres, maka produksi hormon kortisol akan meningkat dan menyebabkan tubuh memproduksi minyak lebih banyak. Produksi minyak yang berlebihan pada kulit dapat menyebabkan munculnya masalah pada kulit seperti jerawat, kemerahan, iritasi, dan masalah kulit lainnya.
Stres yang berkepanjangan membuat tubuh melemah, sakit kepala, dan menunjukkan penampilan kulit yang menurun seperti kulit menjadi pucat, kering, dan kurang bersinar (kusam).
EKSTERNAL
Faktor eksternal dapat dihindari dengan memperhatikan kondisi di sekitar lingkungan. Perawatan yang kurang baik dan penyalahgunaan produk justru akan membuat kondisi kesehatan kulit menjadi berpengaruh.
1. Kosmetik
Kosmetik merupakan senjata pertama untuk kaum hawa agar terlihat semakin cantik dan menarik. Sebaiknya, sebelum memilih kosmetik, ketahui terlebih dahulu adanya kandungan bahaya di dalamnya. Kulit setiap orang berbeda-beda, sehingga tidak dapat disamakan dalam penggunaan antara satu orang dengan orang lainnya.
Boleh saja menggunakan makeup setiap hari atau sesuai kebutuhan, namun perlu diperhatikan bahwa penggunaan makeup secara berlebihan akan membuat kesehatan kulit menurun.
2. Faktor Lingkungan
Perubahan musim dan paparan polusi dari lingkungan akan memiliki dampak besar pada kesehatan kulit. Cuaca dingin, berangin, bahkan panas dapat menyebabkan kulit terasa kering dan gatal. Dalam mengatasinya, diperlukan banyak konsumsi air mineral dan gunakan pelembap secara berkala.
Paparan debu dan pencemaran kimia juga sangat memengaruhi proses detoksifikasi alami kulit sehingga munculnya jerawat, noda hitam, dan masalah kulit lainnya.
3. Sinar Matahari
Sinar matahari memang baik untuk kesehatan tubuh karena mengandung vitamin D yang cocok untuk kesehatan kulit. Namun, perlu diperhatikan juga untuk mendapatkan sinar matahari pada pukul 06.00 – 10.00 pagi karena tidak memiliki risiko bahaya paparan sinar ultraviolet.
Sebelum keluar untuk mendapatkan sinar matahari, tetaplah menggunakan sunscreen atau pelembab kulit khusus agar kulit tetap terjaga. Sebab, kulit yang tidak memakai pelembab akan lebih cepat mengalami penuaan dini seperti berkurangnya elastisitas kulit (kering).
MEKANIKAL
1. Pola dan posisi tidur
Tidur yang cukup dan berkualitas sangat berpengaruh terhadap kecantikan kulit. Posisi tidur yang salah akan memengaruhi kesehatan kulit seperti jerawatan atau tanda penuaan lainnya. Posisi tidur telentang merupakan posisi tidur ideal karena tidak membuat banyak tekanan pada kulit wajah. Tidur telentang membuat posisi wajah jadi tidak sering menyentuh sarung bantal sehingga menghindari pertukaran kotoran dan bakteri yang dapat menimbulkan iritasi kulit.
Perlu diketahui, dalam sehari akan lebih baik jika tidur selama 7 jam agar tubuh dapat kembali mengisi daya. Seseorang yang kurang tidur akan mengalami penurunan pertumbuhan dan pembaharuan sel kulit sehingga proses penyembuhan jaringan kulit cenderung melambat. Akibatnya, muncul masalah pada kulit seperti kemerahan, noda hitam, kusam, dan masalah kulit lainnya.
2. Ekspresi Wajah
Ternyata gerakan pada wajah dapat memicu timbulnya kerusakan pada kulit seperti:
- Mengerutkan wajah / frowning adalah salah satu ekspresi wajah yang dapat menyebabkan kerutan. Dahi yang berkerut akan memunculkan tampilan garis halus diantara alis dan dahi bagian bawah (frown lines). Kondisi marah akan membuat kondisi otot wajah dan tubuh menjadi kencang, akibatnya kerutan yang terjadi akan bersifat permanen atau semakin dalam.
- Tertawa memang memberikan dampak baik terhadap kesehatan emosional dan fisik. Namun, kebiasaan ini dapat menimbulkan kerutan dan garis halus pada wajah, khususnya di area sekitar bibir dan mata. Solusinya dengan menggunakan skin care yang mengandung pelembab yang dapat menghidrasi kulit, khususnya di area mata.
- Menaikkan alis dapat membuat otot pada dahi akan berkontraksi dan menarik kulit dahi ke atas. Akibatnya akan muncul garis halus pada dahi atau forehead wrinkles. Kebiasaan tersebut dapat diminimalisir dengan cara menggunakan skin care yang memiliki kandungan antioksidan dengan tujuan untuk mengeksfoliasi tampilan keriput di wajah.
- Menyipitkan mata merupakan gerakan yang dapat menimbulkan kerutan pada ujung luar mata atau crow’s feet. Cara mengurangi kebiasaan menyipitkan mata adalah dengan menggunakan kacamata hitam di luar ruangan, dan hindari menggunakan gadget di ruangan gelap.
3. Merokok
Merokok memang dikenal tidak baik untuk kesehatan tubuh dan kulit, salah satunya yaitu mempercepat proses penuaan (keriput). Perokok aktif maupun pasif sama-sama akan memiliki dampak buruk bagi kesehatan kulit. Berikut bahaya dari merokok dan asap rokok:
- Penuaan dini seperti kerutan, garis halus, noda hitam, kulit kusam merupakan dampak kulit terkontaminasi dengan asap rokok. Kandungan kimia di rokok sangat tidak baik untuk kesehatan tubuh, khususnya kulit.
- Perubahan warna kulit disebabkan kebiasaan merokok yang umumnya akan menimbulkan warna kuning keabu-abuan dan sedikit pucat. Selain itu, kulit akan mengalami kekeringan dan terksturnya menjadi tidak lembab.
- Kanker kulit merupakan penyebab utama yang ditimbulkan dari perokok aktif dan pasif. Bagian kulit yang sering terpapar langsung oleh rokok dan asap rokok akan memiliki potensi lebih besar terkena kanker kulit, khususnya di bagian bibir atau mulut.
Miliki kulit sehat dan bercahaya sangat diperlukan dengan mengenali terlebih dahulu faktor penyebabnya. Terapkan pola hidup sehat sangat penting dalam menjaga kelembaban tubuh. (lasd)