Saat wanita dinyatakan hamil, maka mulai saat itu harus memperhatikan kesehatan tubuh dan janin lebih dari bahwasanya. Kesehatan pada trismester pertama sangat penting diperhatikan, untuk memastikan perkembangan organ janin dalam kandungan tidak mengalami masalah seperti keguguran. Lalu, bagaimana cara mencegahnya?
Keguguran menjadi hal umum yang ditakutkan, terutama di trismester pertama dan kedua kehamilan. Penyebab keguguran sangat beragam pada setiap orang, seperti janin tidak berkembang secara normal atau ibu hamil menderita penyakit. Ibu hamil harus bisa melakukan cara untuk bisa mencegah terjadinya keguguran, dimulai dengan gaya hidup sehat, yaitu:
1. Pola makan sehat
Memastikan semua nutrisi yang dibutuhkan janin dan kesehatan ibu hamil tercukupi, sekaligus mencegah keguguran di trimester pertama. Asupan paling penting untuk ibu hamil dan janin adalah asam folat, asam lemak omega 3, zat besi, zinc, serat, kalsium, dan vitamin prenatal (10 mcg vitamin D). Kurangi dan hindari produk olahan susu (keju atau yang tidak dipasteurisasi), roti putih, permen, nasi putih, telur setengah matang, hati hewan, kepiting, pare, nanas, pepaya, bahan makanan mentah, makanan olahan dan berpengawet.
Kelebihan karborhidrat sangat tidak baik untuk perkembangan janin sehingga memicu melonjaknya kadar glukosa darah dan kelebihan berat badan bayi saat lahir.
2. Hindari rokok, alkohol, dan kafein
Cara ini dapat menguatkan janin pada trimester pertama dan mencegah terjadinya lahir prematur dan keguguran. Merokok bisa menyebabkan plasenta bermasalah sehingga mengalami kondisi bibir sumbing. Sementara, ibu hamil yang minum alkohol dapat mengganggu tumbuh kembang janin sehingga membuat bayi menjadi hiperaktif dan meningkatkan risiko berat bayi lahir rendah.
Selain itu, batasi juga asupan kafein berlebihan yang berperan memiliki peluang terjadinya keguguran. Batasi asupan kafein kurang dari 200 mg per hari atau sekitar satu cangkir kopi sedang.
3. Rutin olahraga
Janin kuat pada trimester pertama dan kedua dengan melakukan rutin olahraga ringan 30 menit setiap hari. Energi saat melakukan olahraga ringan menjadikan kondisi ibu dan janin bugar serta sehat. Yoga, pilates, meditasi, senam hamil merupakan olahraga yang cocok untuk menjaga kebugaran sekaligus psikologis ibu dan janin.
4. Kendalikan stres dan emosi
Kondisi stres dan susah mengontrol emosi akan membuat ibu hamil tidak selera makan. Kondisi tersebut membuat perut ibu hamil kosong sehingga merasa lemas dan timbul permasalahan yang membahayakan janin.
Jika ibu hamil mengalami meningkatnya tekanan darah atau hipertensi maka rentan terkena komplikasi (keguguran). Diusahakan untuk menjaga kestabilan psikologisnya, baik dari pihak ibu hamil dan lingkungan sekitarnya.
5. Jangan kelelahan
Kelelahan yang berlebihan membuat masa kehamilan mengalami kontraksi dini sehingga mengalami keguguran. Istirahat merupakan cara untuk terhindar dari kelelahan dan aktivitas fisik yang padat. Usahakan untuk ibu hamil memperhatikan kondisi fisik agar tidak terjatuh, jalan menurun atau menanjak, dan melakukan perjalan jauh.
Maksimal ibu hamil menempuh perjalanan panjang selama 2 jam saja, khususnya menggunakan kendaraan bermotor. Kondisi tersebut akan membuat ibu hamil tidak nyaman dan timbul rasa pegal di perut sampai kencang. Jika mengalami kondisi tersebut, istirahat agar tidak mengeluarkan flek bercak darah yang akan berlanjut menjadi pendarahan.
Keguguran bisa dialami ibu hamil, jika tidak memperhatikan sejak dini masa kehamilan dengan melakukan gaya hidup sehat. Berikut, ada berbagai macam gejala atau ciri-ciri keguguran yang harus diwaspadai:
1. Rasa mual dan muntah menurun
Pada umumnya semasa kehamilan trimester pertama hingga ketiga mengalami rasa mual dan muntah berlebihan. Namun, jika tidak mengalami gejala mual dan muntah pada masa kehamilan itu merupakan suatu kondisi yang perlu dicurigai. Segera konsultasikan ke dokter kandungan untuk memastikan gejala tersebut.
2. Sakit di bagian bawah perut
Tidak semua sakit pada perut menandakan terjadinya keguguran. Rasa tidak nyaman atau perut terkesan kencang, juga bisa disebabkan janin sedang dalam masa pertumbuhan. Nantinya, otot perut akan meregang untuk mengakomodasikan pertumbuhan janin di dalam rahim. Namun, jika rasa sakit hanya dirasakan di satu sisi, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter kandungan.
3. Kram di bagian pelvis
Munculnya flek atau darah yang keluar merupakan salah satu tanda mengalami keguguran. Segera konsultasikan ke dokter untuk mengetahui gejala tersebut.
4. Tidak ada gerakan di janin
Adanya gerakan di dalam janin menandakan adanya pertumbuhan dan mengindikasikan bahwa keadaan bayi sehat. Bahwasanya gerakan bayi akan terasa pada minggu ke 15 dan 16, masih dianggap normal sehingga tidak perlu khawatir. Namun, saat usia diatas 24 minggu, frekuensi tendangan bayi akan meningkat seperti menendang. Kondisi yang perlu diperhatikan jika bayi tiba-tiba tidak menendang ketika memasuki trisemester ketiga, segera menghubungi dokter. (litaarny)