Membangun Interaksi Sejak dalam Kandungan

Anak-anak

Wednesday, 20 May 2020

Kecerdasan anak mulai terbentuk sejak berada dalam kandungan. Berkomunikasi dengan janin dapat menimbulkan ikatan batin diantara keduanya. Aktivitas ini dapat membantu perkembangan janin semakin optimal. 


Interaksi komunikasi bisa dilakukan antara janin, ibu dan ayah saat kandungan berusia 6 bulan. Saat itulah janin mulai mengenal suara, terutama detak jantung ibu. Menurut penelitian, berkomunikasi dengan janin dapat membantu meningkatkan kedekatan orang tua (khususnya ibu) dan calon bayi. Interaksi ini akan membawa dampak untuk menstimulus kecerdasan anak nantinya. Berikut cara berkomunikasi dengan janin dalam kandungan: 


Suara ibu sumber pertama bayi

Sistem sensor dan pendengaran bayi sebenarnya sudah mulai matang dan terbentuk sejak usia 30 minggu kehamilan. Suara ibu merupakan yang paling jelas terdengar oleh bayi walaupun ada banyak suara di sekitarnya. 

Tidak perlu berbicara keras, cukup bisikan halus sudah dapat terdengar jelas oleh bayi dan itu merupakan pertanda awal dalam membangun bonding. Selain itu, suara yang didengar bayi dari ibu merupakan sumber bahasanya sejak dalam kandungan. Semakin banyak diajak berkomunikasi dengan berbicara, maka stimulasi sistem sensor dan pendengarannya menjadi lebih baik. 


Usap-usap lembut perut 

Membelai atau mengusap lembut perut merupakan cara paling mudah dilakukan dengan tujuan membangun bonding antara ibu, ayah dan bayi sejak kehamilan pertama. Kondisi ini bisa dilakukan pada saat trimester perut, meski perut belum begitu menonjol. Membelai lembut sambil mengucapkan doa atau mengajaknya berbicara atau membatin untuk menguatkan diri sendiri agar senantiasa sehat, kuat, ikhlas menjalani kehamilan. 

Mengusap atau membelai dengan menggunakan lotion, minyak esensial atau minyak pijat (lavender, minyak jeruk atau minyak mawar) dengan tujuan untuk membangun bonding dengan calon buah hati dan untuk merawat diri dalam meredakan stres serta strechmark. Kegiatan mengusap perut menggunakan minyak esensial hanya boleh dilakukan setelah trimester pertama. 

Efek stres pada ibu akan sangat mempengaruhi tumbuh kembang bayi dan meningkatkan risiko kelahiran prematur sehingga kondisi membangun bonding sambil mengusap perut sangat penting dan baik untuk dilakukan. Kegiatan ini bisa rutin dilakukan tidak hanya untuk ibu, melainkan ayah juga ikut berpartisipasi dalam membangun bonding dengan bayi. 


Membacakan cerita atau dongeng dan mendengarkan musik

Berbicara dan mengajak anak ngobrol, bacakan dongeng dalam kandungan akan sangat membantu berinteraksi. Ibu dan ayah juga bisa memberikan stimulasi lebih dengan membacakan cerita yang bertemakan cerita rakyat atau dongeng, biografi tokoh. Aktivitas ini dapat membantu anak dalam perkembangan kemampuan berbahasa dan daya konsentrasi anak nantinya. Bahkan, jika bunda membacakan bukunya dengan ritme yang dinamis, kemampuan motorik anak juga bisa terangsang. 

Perlu diingat saat orang tua khususnya ibu saat membacakan dongeng harus sesuai dengan usia kandungan agar dapat membangun suasana yang menyenangkan. Nantinya anak akan mengingatnya sebagai memori yang menyenangkan saat tumbuh dewasa. 

Ibu harus menghindari cerita bertema horror/thriller atau cerita yang memacu adrenalin, sebab akan menimbulkan kegelisahan pada janin. Cobalah untuk menerapkan cara komunikasi yang baik dengan janin sejak ia berada di dalam kandungan. Ini bisa membuat ibu semakin dekat dengan janin serta lebih mudah memahami gerakan yang dilakukan oleh janin. 

Tidak hanya itu, ibu juga bisa menceritakan mengenai kegiatan sehari-hari kepada janin sambil mengusap dan membelainya. Interaksi ini akan membuat janin merespon berupa gerakan-gerakan kecil. 

Selanjutnya, mendengarkan musik sering kali dijadikan sebagai salah satu media penting untuk menstimulasi si kecil sejak dalam kandungan. Ibu yang sering berinteraksi dengan janin akan membuat detak jantung bayi menjadi lebih stabil. Mengajak anak untuk mendengarkan musik saat ibu sedang bersantai. Pilihkan musik yang santai, klasik, dan menenangkan agar membuat bayi merespon dengan gerakan. 


Jalan santai

Jalan santai di sekitar rumah merupakan cara dalam membangun ikatan sejak trimester pertama. Jalan santai sangat baik untuk menghabiskan waktu intim dengan calon bayi sekaligus menyehatkan fisik ibu hamil. 

Jika sebelum hamil jarang melakukan aktivitas fisik sehari-hari, maka mulailah dengan pelan-pekan. Dalam melakukan jalan santai bisa berikan selang berjalan cepat dan santai setiap 20-30 menit.


Berenang

Cara yang tepat untuk tetap berolahraga sekaligus membangun bonding adalah berenang. Rutin berenang dapat meningkatkan jantung untuk memperlancar aliran darah, meningkatkan kapasitas paru-paru dalam mengambil nafas, dan mempertahankan berat bedan sehat ideal ibu hamil. 

Perlu diperhatikan bahwa saat melakukan berenang, ibu hamil tidak boleh sendirian. Pastikan berenang ditemani pasangan atau kerabat. Kondisi ini dengan tujuan untuk menjaga ibu hamil dari masalah saat berenang. 


Ikut kelas Yoga Prenatal

Cara terbaik untuk membuat tubuh dan pikiran rileks, sekaligus mempersiapkan diri menjelang bersalin nanti. Jika sebelumnya belum pernah mengikuti kelas yoga, itu tidak menjadi masalah. Waktu terbaik mengikuti yoga prenatal saat trimester kedua atau setelah minggu ke-14 kehamilan. 

Di dalam kelas yoga prenatal, instruktur akan postur sesuai dengan kondisi ibu hamil dan mengajarkan cara berkomunikasi dengan bayi sehingga akan membuat bayi merasa nyaman. Dalam mengikuti kelas yoga prenatal, ikut sertakan ayah dalam proses agar terjalin interaksi diantara ketiganya. 


Berlatih hypnobirthing

Menjelang melahirkan, banyak kelas kehamilan yang ditawarkan, salah satunya hypnobirthing. Kelas melahirkan ini menggunakan teknik hipnoterapi untuk membantu ibu hamil fokus kepada bayi dan badan saat menghadapi proses melahirkan. 

Proses ini menjelaskan cara menangani rasa sakit yang dirasakan pada proses kelahiran, menguatkan hubungan batin dengan bayi dalam kandungan, dan menenangkan diri ibu agar lebih siap untuk melahirkan. 



Share
Copy Link