MPASI merupakan asupan makanan selain ASI eksklusif dengan tujuan untuk melatih keterampilan mengunyah. Sejak usia 6 bulan ke atas, ASI akan diberikan sebanyak 60-70 % sedangkan sisanya 30-40% berupa makanan pendamping ASI (MP-ASI).
MPASI atau makanan pendamping ASI merupakan makanan yang mudah dikonsumsi dan dicerna oleh bayi dengan tujuan menyediakan nutrisi tambahan selain ASI. Walaupun ASI adalah makanan terbaik, namun selepas 6 bulan, bayi membutuhkan lebih banyak vitamin, mineral, protein, dan karbohidrat. Kebutuhan gizi yang tinggi tidak hanya didapatkan dari ASI tetapi juga membutuhkan tambahan dari makanan pendamping ASI. Walaupun pemberian ASI masih diperlukan bayi setelah 6 bulan, WHO merekomendasikan sampai usia 2 tahun ASI tetap diberikan dan diseimbangkan dengan MPASI.
MPASI harus diperkenalkan ke bayi pada waktu yang tepat, tidak terlalu dini ataupun terlambat. Perkembangan bayi setiap individu berbeda-beda. Beberapa bayi mungkin sudah bisa diperkenalkan dengan MPASI lebih dini sebelum usia 6 bulan, sebagian mungkin lebih lambat. Ada beberapa tanda-tanda bayi sudah bisa diperkenalkan dengan MPASI:
- Bayi sering memerhatikan kegiatan orang disekitarnya seperti meraih makanan, membuka mulut ketika makanan mendekat
- Bayi sudah bisa mengangkat dan menahan kepalanya dengan baik dan bisa duduk tanpa bantuan
- Menunjukkan kemampuan motorik seperti mampu menggenggam dan memasukkan makanan atau mainan ke arah mulut
- Pada sebagian bayi akan terlihat “kelaparan” walaupun sudah minum ASI sebanyak 8-10 kali dalam sehari
- Kemampuan menyimpan makanan dalam mulutnya untuk kemudian ditelan, tanpa mendorong makanan keluar menggunakan lidah
Dalam memperkenalkan MPASI, tidak perlu ada pemaksaan, cukup secara perlahan-lahan sehingga bayi merasa nyaman. Hal yang perlu diperhatikan:
1. MPASI diberikan sedikit demi sedikit
Sebanyak 2-3 sendok pertama dan dalam jumlah yang bisa ditambah seiring perkembangan bayi agar terbiasa dengan terksturnya
2. Pemberian MPASI disela-sela menyusui ASI
Dapat dilakukan secara bertahap, awalnya berikan satu kali dalam sehari, lalu meningkat menjadi tiga kali.
3. Hindari garam dan gula
Utamakan memberikan MPASI dengan rasa asli makanan karena fungsi ginjal bayi usia 6-7 bulan belum berfungsi sempurna. Dalam menambahkan rasa pada MPASI bisa menggunakan kaldu ayam, sapi, atau ikan yang dibuat sendiri dengan menambahkan bumbu alami lain seperti daun salam, daun bawang, atau seledri.
4. Pengenalan sayur terlebih dahulu daripada buah
Rasa buah lebih manis akan disukai bayi, dibandingkan sayuran dengan rasa hambar. Sebaiknya, kenalkan terlebih dahulu sayuran dan buah yang manis agar tidak mempengaruhi nafsu makan.
5. Jangan terlalu mencampur banyak jenis makanan
Pemberian MPASI cukup satu per satu jenis makanan dalam 2-4 hari, agar mengetahui reaksi alergi dan makanan kesukaan bayi. Perhatikan juga bahan makanan pemicu alergi seperti kacang, telur, ikan, dan susu tertentu.
6. Jangan berikan madu
Madu sebaiknya dikonsumsi pada bayi usia lebih dari 1 tahun karena mengandung satu jenis bakteri yang dapat menghasilkan racun pada saluran cerna bayi (toksin botulinum).
Tekstur makanan yang diberikan pada bayi juga diperhatikan akan kelembutannya pada usia 6 bulan, tidak terlalu cair dan padat, cenderung semi cair. Mulailah dengan makanan lunak seperti biskuit yang diencerkan dengan susu atau air. Kenalkan juga bubur susu yang dibuat sendiri dari tepung beras merah atau labu kuning atau kacang hijau dan dicampur dengan ASI.
Pemberian sayuran dan buah bisa dalam bentuk dihaluskan atau jus. Sayuran dan buah yang disarankan pisang, pir, alpukat, dan jeruk. Di selang seling waktu makan utama, kebutuhan susu atau cairan dihitung berdasarkan usia dan berat badan bayi. Kebutuhan cairan pada usia bayi:
- Trimester pertama sekitar 150cc/hari/berat badan.
- Trimester kedua sebesar 125cc/hari/berat badan
- Trimester ketiga 110cc/hari/berat badan
Bayi sudah berusia 7 bulan, perkenalkan tekstur makanan yang lebih kasar (semi padat) seperti bubur tim saring. Pada tahap ini lakukan secara bertahap dan terus-menerus sampai bayi mau mengunyah makanannya. Setelah sudah memberikan bubur tim saring, bisa dilanjutkan pada tahap berikutnya dengan nasi tim tanpa disaring. Jenis sayuran dan buah yang disarankan wortel, bayam, bit, lobak, mangga, peach serta bisa ditambahkan dengan ayam, hati sapi atau ayam, sapi, tahu, tempe.
Mulai usia 9 bulan, bayi kenalkan bayi dengan bubur beras atau nasi lembek, lauk pauk dengan sayuran seperti sup. Apabila sudah dilakukan MPASI pada tahap usia 9 bulan, maka usia 1 tahun, anak sudah bisa mengonsumsi makanan keluarga.
Jadwal pemberian MPASI setiap satu jam sekali dari pukul 06.00 pagi hingga 19.00 malam baik untuk usia 6-12 bulan yang disesuaikan dengan tekstur makanan bayi berdasarkan usia. (litaarny)