Orang tua sebaiknya menyadari bahwa di usia balita (0-5 tahun) merupakan masa emas atau golden age bagi pertumbuhan otak. Lalu apa saja yang harus dilakukan agar golden age pada anak tidak terlewati dengan sia-sia?
Usia (0-5 tahun) berada pada perkembangan terbaik untuk fisik dan otak anak. Peran orang tua sangat dibutuhkan dalam mengawasi masa tumbuh dan berkembangnya anak. Selain berperan sebagai pengawas tumbuh dan berkembang otak anak, orang tua bertugas menambah pengetahuan khususnya pertumbuhan anak. Sekitar 50% kecerdasan orang dewasa mulai terbentuk dari usia 0-5 tahun. Meski sudah banyak keterangan tentang golden age, sayangnya masih ada orang tua kurang memperhatikannya. Pengalaman pertama yang dialami anak pada masa golden age akan direkam dan dilakukan di kemudian hari.
Hal penting di masa golden age:
1. Motorik halus
untuk kemampuan menulis anak, kreativitas dan keterampilan tangan anak (ex: mewarnai, melipat kertas)
2. Motorik kasar
mengendalikan otot-otot besar. (ex: berlari, melompat, dan keterampilan dalam berolahraga)
3. Kognitif
mengolah dan mengkategorikan yang terlihat oleh panca indera. (ex: kebun binatang, mall, taman bermain)
4. Mengenali gangguan tumbuh kembang anak
kenali dan lakukan perbaikan dengan konsultasi ke psikolog atau dokter anak. (ex: tidak bisa mengenali warna pada usia TK)
5. Mengenali 9 potensi anak:
- Linguistik: Pintar berbahasa, menulis dan berkomunikasi
- Musikal: sangat tertarik dengan musik
- Logika: sedang dengan permainan angka dan berhitung
- Kinestetik: Senang dengan aktifitas olah raga dan fisik
- Visual Spasial: berfikir sistematis
- Interpersonal: memahami orang lain dan bisa berbagi dengan sekitar
- Natural: mencintai alam dan mudah bergaul
- Moral: pandai mengatur emosi
6. Dukung potensi anak
Cara mendukung dengan beberapa les agar lebih berkembang. Tetapi perlu diingatkan bahwa ada batasan dalam memberikan les kepada anak. Maksimal dua macam les, dengan begitu anak akan menikmati masa-masa golden age.
Selain memperhatikan potensi tumbuh dan berkembang otak anak. Peran orang tua adalah memberikan asupan gizi yang seimbang dengan tujuan mendukung kepintaran di masa “Golden Age”:
1. Kolin
membantu proses komunikasi otak dengan organ tubuh lainnya. (contoh: telur, brokoli, kubis, kembang kol, soba, yoghurt, daging sapi tanpa lemak)
2. Vitamin A
untuk mendukung fungsi penglihatan, pertumbuhan tulang dan melindungi tubuh dari infeksi. (contoh: paprika merah, ubi, bayam, wortel)
3. Asam lemak essential
untuk proses mengamati dan berpikir. (contoh: kacang kenari, minyak zaitun, salmon, udang, tuna, kerang)
4. Zat besi
untuk perangsangan saraf. (contoh: sayuran hijau, kacang2an, daging sapi tanpa lemak, ikan)
5. Protein
membantu si kecil tumbuh aktif. (contoh: kacang2an, kuning telur, susu, daging unggas, daging sapi)
Dalam masa tumbuh dan berkembang anak (Golden Age) sebaiknya tidak diberikan makanan dalam bentuk cepat saji atau junk food. Junk food akan memperburuk kondisi otak dan tumbuh kembang anak. Jadi pilihlah makan bernutrisi dan berserta untuk anak anda.
Salah satu kunci agar berhasilnya mengasah potensi anak adalah adanya kedekatan orang tua dan anak. Sebab dengan begitu akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi untuk di usia selanjutnya.